NasionalismeNews.com – Kemhan RI bersama PT Pindad sedang dalam tahap pengembangan Propelan Merah Putih.
Tidak hanya itu, kedua belah pihak juga berencana memproduksi amunisi Propelan Merah Putih yang bersumber dari kekayaan alam lokal.
“Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025, bertempat di ruang rapat Dittekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Laksamana Muda TNI Sri Yanto, S.T, selaku Dirjen Pothan Kemhan didampingi oleh Kasubdit Dittekindhan Ditjen Pothan Kemhan, Analis Kebijakan Madya dan APN serta staf Subdit Perizinan Dittekindhan Ditjen Pothan menggelar rapat koordinasi secara daring dengan PT Pindad yang dihadiri oleh Dirtek PT Pindad dan staf.
Agenda rapat ini untuk membahas lebih lanjut mengenai perkembangan dan rencana produksi bahan baku amunisi Propelan Merah Putih yang bersumber dari kekayaan alam lokal maupun skema implementasi, pembiayaan serta mekanisme pembangunannya”, jelas dittekindhan di Instagramnya (20/10/25).
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Pothan Kemhan menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memastikan kesiapan teknologi, standar mutu, dan keberlanjutan pasokan bahan baku strategis tersebut serta menekankan prinsip efisiensi, keselamatan, maupun kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melalui kolaborasi dan sinergitas yang solid, ke depan diharapkan industri pertahanan dalam negeri mampu memproduksi bahan baku amunisi secara mandiri, efisien serta sesuai standar mutu pertahanan.
Melansir artikel PT Pindad (19/8/22) berjudul “PT Pindad Jalin Kerjasama Dengan ITB Kembangkan Riset Propelan Alat Pendeteksi Bahan Peledak”, menjelaskan bahwa riset Propelan Merah Putih sudah dimulai sejak Agustus 2022.
PT Pindad menggandeng beberapa pihak dalam tahap riset, mereka adalah 2 Fakultas Institut Teknologi Bandung (ITB) yakni Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) di bidang propelan dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) di bidang alat pendeteksi bahan peledak.
“PT Pindad melakukan penelitian bersama dalam mendukung Pertahanan dan Keamanan Negara dengan 2 Fakultas ITB, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara di bidang propelan dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di bidang alat pendeteksi bahan peledak.
Adapun Kick Off Riset Propelan Merah Putih dilaksanakan pada Kamis 18 Agustus 2022 di ruang rapat LPPM Gedung CRCS ITB yang dihadiri beberapa pihak terkait”, jelas Pindad.
Penelitian ini dilakukan untuk menjembatani gap teknologi manufaktur propelan yang ada di Indonesia melalui proses produksi propelan skala pilot plant.
Dengan penguasaan teknologi propelan yang lebih baik, maka proses produksi propelan skala besar akan jauh lebih cepat tercapai.
Penelitian ini juga dilakukan untuk mengembangkan komposisi propelan baru yang lebih baik tingkat keamanannya dengan performa munisi yang lebih baik.
Red. 24 Oktober 2024.








Leave a Reply