“Donald Trump Tutup Tur Asia di Jepang, Tegaskan Peran AS dalam Kawal Aliansi di Laut Asia-Pasifik”

NasionalismeNews.com – Tokyo, 28 Oktober 2025 — Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menutup tur diplomatiknya di kawasan Asia dengan kunjungan resmi ke Jepang. Pertemuan tersebut menandai puncak dari perjalanan empat negaranya yang dimulai dari Korea Selatan, Filipina, dan Vietnam, dengan fokus utama pada penguatan aliansi serta stabilitas keamanan di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam kunjungannya ke Tokyo, Trump disambut oleh Kaisar Naruhito dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, di Istana Kekaisaran. Upacara penyambutan kenegaraan dilakukan dengan kehormatan penuh — sebuah simbol hubungan erat yang telah terjalin selama lebih dari tujuh dekade antara Washington dan Tokyo.

“Jepang adalah mitra strategis dan teman lama Amerika Serikat. Aliansi kita adalah pilar utama perdamaian dan stabilitas di Asia Timur,” ujar Trump dalam konferensi pers bersama di Tokyo.

Trump menyebut Kaisar Naruhito sebagai “a great man and a symbol of Japan’s enduring strength”. Ia menegaskan bahwa kunjungannya kali ini bukan sekadar seremoni diplomatik, melainkan bagian dari rencana besar untuk menghidupkan kembali kemitraan pertahanan dan ekonomi antara dua kekuatan besar dunia tersebut.


Strategi Baru AS di Asia Timur

Pertemuan bilateral itu menghasilkan beberapa kesepakatan strategis. Di bidang pertahanan, Amerika Serikat berkomitmen meningkatkan kerja sama militer melalui latihan gabungan dan pertukaran teknologi pertahanan.

Selain itu, kedua negara menandatangani nota kesepahaman baru tentang keamanan siber, kecerdasan buatan (AI) untuk pertahanan, serta pengawasan wilayah maritim di Laut China Timur dan Laut China Selatan — dua kawasan yang menjadi titik panas geopolitik global.

Menurut analis pertahanan di Brookings Institution, langkah ini memperlihatkan bahwa Washington berusaha memperkuat rantai sekutu di Asia Timur sebagai penyeimbang kekuatan China yang kian dominan. “Kunjungan ini lebih dari sekadar diplomasi. Ini adalah sinyal bahwa Washington sedang membangun kembali security architecture di kawasan Indo-Pasifik,” jelas analis tersebut.


Isu Laut China Selatan dan Sikap terhadap Beijing

Dalam pertemuan tertutup, Trump dan Kishida juga membahas ketegangan di Laut China Selatan, termasuk manuver kapal-kapal penjaga pantai China di perairan yang diklaim oleh beberapa negara ASEAN.

Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak akan “tinggal diam” bila jalur pelayaran internasional terganggu. “Kebebasan navigasi di Laut China Selatan adalah kepentingan seluruh dunia, bukan hanya Amerika atau Jepang,” tegasnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Fumio Kishida menyambut baik pernyataan tersebut dan menyebut bahwa kerja sama keamanan dengan AS adalah “penjamin utama bagi keamanan kawasan Asia Timur yang rentan terhadap eskalasi militer”.

Beberapa media internasional menilai kunjungan ini juga merupakan bagian dari upaya Washington mendinginkan hubungan yang sempat tegang setelah Trump menekan sekutu Asia untuk meningkatkan kontribusi finansial terhadap kerja sama militer pada masa sebelumnya.


Dampak Ekonomi dan Pasar Global

Selain isu pertahanan, pertemuan di Tokyo juga membahas kerja sama ekonomi. Amerika Serikat dan Jepang sepakat untuk memperkuat rantai pasokan semikonduktor dan teknologi tinggi, mengurangi ketergantungan terhadap komponen produksi dari Tiongkok.

Kesepakatan tersebut langsung mendapat sambutan positif dari pasar saham Asia. Indeks Nikkei 225 melonjak 1,2 persen pada penutupan perdagangan, sementara yen Jepang sedikit menguat terhadap dolar AS. Investor menilai bahwa komitmen kedua negara dapat memberikan stabilitas baru bagi rantai pasokan global yang sempat terguncang oleh ketegangan geopolitik dan krisis logistik pasca pandemi.

Pertemuan Trump dan Kaisar Naruhito

Reaksi Dunia Internasional

Kunjungan Trump ke Jepang menjadi topik hangat di media internasional. Sejumlah analis menyebut langkah ini sebagai “strategi pengembalian pengaruh” Amerika di Asia, setelah beberapa tahun terakhir Washington cenderung fokus ke isu domestik.

Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataannya mengatakan bahwa Beijing “memantau dengan seksama” seluruh aktivitas diplomatik AS di Asia, dan mengingatkan agar negara mana pun tidak membentuk “blok eksklusif” yang dapat mengancam perdamaian kawasan.

Sementara itu, di Seoul dan Manila, pejabat setempat menyambut baik langkah AS memperkuat kerja sama dengan Jepang karena dianggap akan memperkuat sistem keamanan regional menghadapi potensi agresi militer di masa depan.

“Aliansi antara Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan kini menjadi tulang punggung keamanan Asia Timur,” kata Profesor Yuki Tanaka dari Universitas Tokyo.


Penutupan Tur dan Agenda Selanjutnya

Trump menutup lawatan diplomatiknya dengan kunjungan ke pangkalan militer AS di Yokosuka, di mana ia menyampaikan pidato kepada lebih dari 1.000 prajurit Amerika. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya “komitmen moral dan strategis” Amerika Serikat untuk menjaga perdamaian dunia.

“Selama Amerika masih berdiri, kebebasan dan keamanan akan tetap hidup di Indo-Pasifik,” tegas Trump.

Lawatan Trump ke Asia kali ini dinilai sebagai salah satu yang paling komprehensif dalam beberapa tahun terakhir. Ia berhasil membuka jalur komunikasi baru, memperkuat hubungan ekonomi, dan menegaskan kembali kehadiran militer AS di kawasan yang kian kompetitif secara geopolitik.


Foto Terkait

Konferensi Pers Trump di Tokyo

Red. 28 Oktober 2025 – 11.27 WIB.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *