NasionalismeNews-JAKARTA, Pengurus Besar Ikatan Kekeluargaan Mahasiswa/Pelajar Indonesia Sulawesi Selatan (PB IKAMI Sul-SeL) menggelar webinar bertajuk “Menguji Cuitan BEM UI; Dalam Sorotan Akademik dan Basis Data,” berlangsung secara daring Zoom Meeting, Jakarta, Sabtu (24/07/21).
Kegitan tersebut menghadirkan berbagai narasumber salah satunya Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Himpunan Mahasiwa Pascasarna Indonesia (DPP HMPI), Dr. Andi Fajar Asti, M.Pd.
Andi Fajar Asti menilai cuitan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) yang menyebut Presiden Jokowi sebagai king of lip service adalah cuitan biasa-biasa saja.
Menurutnya, cuitan tersebut tidak seharusnya direspon serius karena jika ingin disandingkan dengan data-data kinerja pemerintah tentu sudah banyak janji politik yang direalisasikan.
“Jadi cuitan BEM UI itu biasa-biasa saja, jika mau disandingkan dengan data-data yang ada,” ucap Andi Fajar saat menjadi narasumber dalam kegiatan webinar bertajuk “Menguji Cuitan BEM UI; Dalam Sorotan Akademik dan Basis Data,” berlangsung secara daring Zoom Meeting, Jakarta, Sabtu (24/07/21).
Justru Andi Fajar Asti, mengaku heran lantaran orang-orang dekat dengan Pemerintah yang baper, marah-marah sementara Presiden Jokowi justru sabar. Ia pun berharap agar cuitan BEM UI itu tidak dianggap serius dan membiarkan pemerintah fokus membangun ekonomi.
“Saya melihat secara netral dari kacamata akademik, pertama cuitan ini tidak bermasalah, kenapa ribut seperti ini karena UI yang bikin status, coba yang berteriak adalah anak yang berada di pesisiran, pasti tidak seramai itu. Kita tau bahwa UI adalah sentral pendidikan yang dimana alumninya banyak yang menjadi menteri-menteri,” ungkapnya.
Sebelumnya, jagat media sosial Twitter beberapa waktu belakangan heboh lantaran kritik yang dilayangkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terhadap Presiden Jokowi. Kritik itu didasari tudingan Jokowi sering mengobral janji manis yang kerap tidak direalisasikan. Jokowi dicap sebagai The King of Lip Service alias Raja Membual. Kritikan itu disampaikan melalui postingan BEM UI di twitter dan mendapat respons beragam dari warganet atau netizen.
“Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya,” tulis BEM UI melalui akun Twitter resmi @BEMUI_Official, dikutip cnbcindonesia.com (27/6). Kritik yang sama juga dimuat situs resmiBEMUI.
Warta(Amir)