NasionalismeNews.com – Indo Livestock 2022 Expo dan Forum yang digelar mulai tanggal 6 hingga 8 Juli 2022 bertempat di Jakarta Convention Center (JCC) merupakan pameran business to business yang pertama kali dilaksanakan setelah pandemi.
Kegiatan ini menjadi wadah informasi dan menjadi wadah pertemuan stakeholder pertanian, perikanan dan peternakan. Di dalam Indo Livestock ini terdapat 200 peserta dari 23 negara yang mana 4 negara terebut terdapat pavilion negaranya masing-masing, yaitu pavilion Indonesia, Belanda, Cina dan korea Selatan.
Ramadhana Dwi Putra Co – Founder Ayoternak.id, ketika ditanya tentang aplikasi Ayoternak.id mengatakan bahwa kita masih soft launching untuk di pameran ini, dan untuk grand launching nanti di bulan November sampai dengan akhir tahun nanti.
Untuk saat ini kita masih menyambung titik titik yang berpotensi untuk kita gerakan jadi satu kesatuan di platform, “jelasnya kepada awak media saat wawancara dihari terakhir pameran Indo Livestock 2022 Expo dan Forum, Di Jakarta Convention Center (JCC), pada Jum’at sore (08/07/2022).
Ramadhana mengatakan, mengenai target kedepannya menurutnya karena kita berangkatnya dari Peternakan mandiri oleh karena itu kita harus bersatu dengan komoditas lain, Peternak Peternak lain serta pelaku pelaku usaha yang lain, agar bisa bersatu di media yang sama,”terangnya.
Menurutnya Untuk saat ini sudah ada lebih kurang dua puluh sampai tiga puluh pihak yang bergabung di aplikasi ini, dan karena aplikasi ini baru diperkenalkan dalam acara soft launching tiga hari yang lalu, oleh karena itu nanti kedepan target kita dalam tiga tahun kita sudah terintegrasi ke seluruh indonesia. Dan untuk jumlah targetnya mungkin bisa lebih dari seribu, “ungkapnya.
Lebih lanjut Ramadhana mengatakan Strateginya kita lebih ke kemudahan dalam menggunakan karena kitakan user experience yang kita tuju, supaya mereka dapat menggunakan dengan mudah karena umumnya orang menggunakan aplikasi itu sulit belajarnya, malas adaptasi, tapi kita buat lebih mudah, mudah di mengerti, mudah di akses dan informasinyapun lengkap ada di sana, jadi semua orang bisa melihat, bisa ikut serta beraktivitas disitu. Yang penting kita bisa bersama-sama dengan niat baik untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan maju, “tuturnya.
Ditanya mengenai persiapan dalam membuat aplikasi ini, Ramadhana mengatakan persiapan untuk membuat aplikasi ini adalah sudah dimulai dari tiga bulan yang lalu, jadi strateginya sudah kita buat dari satu tahun sejak pandemi. Dimana ketika ide keluar. tiga bulan yang lalu infrastruktur di buat kemudian tiga hari yang lalu baru di soft launchingkan. Dan mudah mudahan tiga bulan ke depan masuk ke tahap grand launching, “harapnya.
Berbicara tentang keunggulan di banding kompetitor sejenis, Ramadhana mengatakan bahwa yang pasti masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda beda, yang jelas kita fokus untuk memudahkan pengguna kedepannya.
“Jadi Aplikasi ini untuk semua kalangan peternak, tidak hanya peternakan ayam tetapi peternakan perunggasan, termasuk ruminansia sapi, domba dan kambing. sehingga bisa memberikan keamanan dan kemudahan bagi para peternak maupun pembeli, ” tuturnya.
Menurutnya sampai dengan hari ketiga ini jumlah pengunjung yang datang ke Booth Aplikasi Ayoternak.id sendiri sudah mencapai lebih dari tujuh ratus orang, “Kita tidak sangka ternyata espektasi mereka lebih dari yang kita duga. Jadi mudah mudahan ini jadi semangat bagi kita untuk membangun lebih baik lagi untuk grand launching kedepan, “Ujarnya.
Ramadhana menjelaskan bahwa untuk aplikasi ini kita memediasi lewat pemerintah juga kita melibatkan segala pihak baik dari pelaku bisnis, baik dari pemerintah baik dari pelaku usahanya sendiri jadi semua kita terkait disitu,” tuturnya.
Ditambahkan Ramadhana yang terlibat dalam usaha ini kami bertiga, saya, adik, dan kakak saya. Dengan latar belakang yang berbeda. Kakak saya dulu nya dokter, saya teknik industri dan adik saya sarjana Peternakan. Kakak saya abi, saya Rama dan adik saya IG.
Ramadhana berharap mudah mudahan dengan terobosan ini bisa membuat Indonesia kedepan lebih maju, “pungkasnya