NasionalismeNews.com,Jakarta – Penjualan lahan industri selama kuartal III tahun 2022 tercatat lebih rendah dibanding pada kuartal kedua tahun 2021 dengan data sementara serapan lahan industri sebesar 12,87 hektar. Penjualan terbesar tercatat oleh perusahaan tekstil dari korea di kawasan industri Karawang.
Head of Research Colliers, Ferry Salanto mengatakan, perusahaan tersebut membeli lahan sebesar 7,5 hektar dari perusahaan Artha Graha Group yang berada di area Artha Industrial Hill. Berdasarkan data terbaru Colliers, Artha Industrial Hill menjadi kawasan industri yang aktif selama kuartal ketiga tahun ini, disusul oleh Bekasi Fajar, Jababeka, Modern Cikande, dan Griya Idola.
“Kawasan industri baru milik Artha Graha Group, menjual sekitar 7,5 hektar ke perusahaan tekstil di Korea,” ujar Ferry dalam konferensi pers daring, Rabu (5/10).
Lanjut Ferry, menurutnya tidak ada penyesuaian harga jual lahan dan kemungkinan tidak ada kenaikan harga sampai akhir tahun ini. Adapun harga lahan industri di Karawang pada kuartal ketiga tahun ini mencapai USD 154 juta atau sekitar Rp2,3 juta per meter persegi. Dengan perusahaan yang masih aktif menyerap lahan industri sepanjang tahun 2022 adalah pusat data (data centre).
“Penjualan lahan industri masih akan ditopang oleh sektor logistik dan data centre juga industri berbasis high-tech,” imbuh Ferry.
Sektor lainnya yang juga masih aktif menyerap lahan industri di antaranya adalah otomotif yang terkait dengan teknologi electric vehicle, energi, makanan dan kimia dasar.
