Peluncuran Kompetisi 13th UOB Painting of the Year (POY)

NasionalismeNews.com, Jakarta – UOB Indonesia hari ini meluncurkan kompetisi 13th UOB Painting of the Year (POY). Kompetisi unggulan tahunan Bank dan salah satu yang paling bergengsi di Asia Tenggara ini merupakan bentuk komitmen jangka panjang UOB terhadap seni di Indonesia.

Sebagai bagian dari program penjangkauan UOB POY tahun ini, UOB Indonesia mengadakan sesi diskusi bertajuk “Indonesian artists’ readiness to embrace opportunities in ASEAN” bersama pakar seni terkemuka dan seniman. Diskusi ini bertujuan untuk mendorong perupa yang memiliki aspirasi intemasional untuk memperiuas wawasan mereka melalui komunitas seni global dan mengeksplorasi berbagai pandangan kreatif yang beragam, termasuk budaya urban, sejarah dan tradisi.

Selama diskusi, Farhan Siki, pemenang UOB Painting of the Year 2022 (Indonesia), Kategori Perupa Profesional, dan Meliantha Muliawan, yang memenangkan penghargaan sama pada tahun 2021, berbagi pengalaman mereka tentang bagaimana kompetisi UOB POY berperan penting dalam memberikan kesempatan dalam mencapai peluang di ASEAN. Setelah memenangkan kompetisi, Farhan Siki mengadakan pameran tunggal intemasional pertamanya di Linda Galery, Singapura pada Desember 2022.

Sementara itu, Meliantha Muliawan juga telah menjalani proses seleksi yang ketat dan memenuhi persyaratan untuk Ikut serta dalam residensi di Museum Seni Asia Fukuoka di Jepang, yang akan dimulai pada Mei 2023.

Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand, UOB Indonesia, mengatakan, “Indonesia memiliki warisan seni yang kaya dan beragam serta memiliki kekuatan untuk menginspirasi dan mengangkat derajat masyarakat. Di UOB Indonesia, kami percaya bahwa seni membantu memperkaya kehidupan dan memperkuat ikatan masyarakat yang merupakan pilar utama program tanggung jawab sosial perusahaan Bank. Melalui kompetisi UOB POY, kami berharap dapat menumbuhkan apresiasi dan pemahaman seni yang lebih besar, sekaligus menyediakan wadah bagi seniman Indonesia untuk menunjukkan bakat dan semangat mereka terhadap seni.”

Identitas logo kompetisi 13″ UOB Painting of the Year

Desain identitas program kompetisi UOB Painting of the Year 2023 terinspirasi oleh karya pemenang UOB Southeast Asian Painting of the Year 2022, Dystopia karya seniman Thailand Chomrawi Suksom. Visual yang membentuk bola yang berkembang melambangkan dunia kita yang mengalami perubahan dan pembaruan konstan, yang diwakili oleh budaya dan identitas yang berbeda. Hal ini sejalan dengan komitmen jangka panjang Bank untuk terus berkembang dan tetap relevan, serta melakukan yang benar kepada masyarakat.

Sejalan dengan tujuan UOB untuk membangun masa depan ASEAN, kompetisi unggulan akan memperluas jangkauannya dan diluncurkan di Vietnam tahun ini.

UOB Indonesia mengundang seniman untuk berpartisipasi dalam kompetisi 13″ UOB

Painting of the Year (Indonesia) Kompetisi terbuka bagi seluruh warga negara dan penduduk tetap di Indonesia, karya seni dapat dikirimkan secara digital melalui UOBandArt.com. Pendaftaran dibuka mulai 4 Mei 2023 hingga 15 Agustus 2023.

Adapun juri dalam kompetisi 13″ UOB POY (Indonesia) antara lain:
1. Melati Suryodarmo (Ketua Dewan Juri), seorang perupa pertunjukan dengan pengalaman 20 tahun dengan eksposur lokal dan internasional,
2. Dr Agung Hujatnika, Kurator Independen dan Dosen Institut Teknologi Bandung: dan
3. Heri Pemad, Creative Director, Sarinah Art District Jakarta, pendiri Art Bali dan Art Jog (Acara seni kontemporer Indonesia terbesar di ASEAN).

Dalam rangka mendukung aspirasi seni untuk Kategori Perupa Pendatang Baru, UOB Indonesia telah meningkatkan hadiah uang untuk pemenang Most Promising Artist of the Year sebesar Rp55 juta. Rincian lebih lanjut dapat dilihat melalui UOBandArt.com.

Pemenang penghargaan 13″ UOB POY (Indonesia) akan diumumkan pada acara penghargaan 10 Oktober 2023 dan akan bersaing dengan pemenang dari Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam untuk memperebutkan penghargaan UOB Southeast Asian Painting of the Year yang akan diumumkan pada 8 November 2023 di Victoria Theatre, Singapura.

Selain hadiah uang tunai, satu pemenang dari lima negara pada tahun ini dapat berpartisipasi dalam program residensi selama satu bulan di Fukuoka Asian Art Museum, Jepang untuk mendorong mereka memperluas wawasan dengan mengeksplorasi seni dan budaya negara tuan rumah.

Mengenai UOB dan Seni :

Keterlibatan UOB dalam dunia seni dimulai pada tahun 1970-an melalui koleksi lukisan karya seniman Singapura. Kini, KoleksiSeni UOB terdiri dari lebih dari 2.500 karya seni yang sebagian besar terdiri dari lukisan karya seniman Asia Tenggara yangmasuk dalam kategori established dan emerging.

UOB berperan aktif di masyarakat di ASEAN, terutama melalui komitmen jangka panjang terhadap pada dunia seni. Sebagai bagian dari ini, UOB selalu terdepan dalam sejumlah program seni visual, kemitraan serta inisiatif sosialisasi di seluruh wilayah.

Program seni andalan UOB adalah ajang UOB Painting of the Year yang dimulai pada tahun 1962. Ajang ini bertujuan memberi penghargaan kepada seniman dari Asia Tenggara dan juga memberi mereka kesempatan untuk memamerkan karya merekakepada masyarakat luas. Kompetisi diperluas ke Indonesia, Malaysia, Thailand, dan 2023 di Vietnam.

Selama 41 tahun terakhir, ajang ini telah menumbuhkembangkan karier banyak seniman di Singapura. Di antaranya Goh Beng Kwan (pemenang tahun1982) dan mendiang Anthony Poon (pemenang tahun 1983) dan Chua Ek Kay (pemenang tahun 1991) yang menerima Singapore Cultural Medallion, yakni penghargaan seni paling bergengsi di Singapura.

Ajang ini juga memberi penghargaan kepada seniman-seniman dari seluruh Asia Tenggara melalui penghargaan UOB SoutheastAsian Painting of the Year.

Pemenang-pemenang sebelumnya antara lain Chomrawi Suksom dari Thailand tahun 2022, Saiful Razman dari Malaysia tahun 2021, Prabu Perdana dari Indonesia tahun 2020, Anagard dari Indonesia tahun 2019, Suvi Wahyudianto dari Indonesia tahun 2018, Sukit Choosri dari Thailand tahun 2017, Gatot Indrajati dari Indonesia tahun 2016, Anggar Prasetyo dari Indonesia tahun 2015, Antonius Subiyanto dari Indonesia pada tahun 2014 dan Stefanie Hauger dari Singapura pada tahun 2013.

Bersama para pemenang UOB Painting of the Year sebelumnya, UOB juga mengadakan lokakarya seni untuk anak-anak darikeluarga kurang mampu dan berkebutuhan khusus secara rutin. Di lokakarya ini, para pemuda belajar teknik seni dari paraprofesional seni dan seniman yang pernah memenangi penghargaan.

Sebagai pengakuan atas komitmen jangka panjang UOB terhadap seni, UOB dianugerahi the National Arts Council’s Distinguished Patron of the Arts Award untuk tahun ke-18 berturut-turut pada tahun 2022.

Next Post

Bupati Budiman Resmikan Destinasi Wisata Laa Waa River Park Matano

Sun May 7 , 2023
NasionalismeNews.Com – Luwu Timur_Matano – Bupati Luwu Timur, H. Budiman meresmikan destinasi kawasan wisata Laa Waa River Park yang berlokasi di Desa Matano, Kecamatan Nuha, Sabtu (06/05/2023).   Destinasi wisata ini merupakan hasil kerjasama Pemerintah Kab. Luwu Timur bersama PT. Vale Indonesia, Tbk. dalam Program Pengembangan & Pemberdayaan Masyarakat (PPM) […]

Lihat Juga

Chief Editor

Johny Watshon

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur

Quick Links