Nasionalismenews.com – Jakarta | Presiden Rusia, Vladimir Putin belum lama ini mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet.
Dalam suratnya, Vladimir Putin meminta Naftali Bennet untuk mengizinkan pemindahan kendali atas Gereja St. Alexander Nevsky Yerusalem ke Moskow.
Diketahui, gereja yang terletak di Kota Tua ini seharusnya diserahkan ke Rusia.
Sebab gereja itu merupakan bagian dari kesepakatan dua tahun lalu, terkait pembebasan Naama Issachar yang ditahan di Rusia atas kasus narkoba.
Kendati demikian, Pengadilan Distrik Yerusalem pada bulan lalu menghentikan proses pendaftaran, dan menyatakan bahwa upaya pengambilalihan harus dilakukan di bawah pengawasan eselon politik Israel.
Kabar perihal surat yang dikirimkan Vladimir Putin itu diungkapkan Mantan Perdana Menteri Rusia, Sergei Stepashin, dalam konferensi pers pada Jumat lalu.
“Kami berjuang untuk kembalinya St. Alexander Nevsky, dan ini benar-benar sulit,” katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Haaretz pada Senin, 18 April 2022.
Gereja St. Alexander Nevsky bersebelahan dengan Gereka Makam Suci. Gereja itu dibangun pada akhir abad ke-19.
Selain menjadi destinasi utama para peziarah, gereja itu dianggap sebagai salah satu kepemilikan Rusia yang paling penting.
Pasca Revolusi Rusia pada 1917, emigran Rusia yang tinggal di Barat mengambil kendali gereja tersebut. Namun selama bertahun-tahun, Kremlin berusaha mengembalikannya ke pemerintah Rusia.
Menyusul penangkapan Issachar pada 2018, pemerintah Israel menyetujui pendaftaran dengan nama pemerintah Rusia atas properti gereja tersebut.
Setelah Issachar dibebaskan dari penjara Rusia pada Januari 2020, Kantor Pertanahan Kementerian Kehakiman Israel memulai proses pengalihan kendali gereja ke Moskow.
Namun kini, proses tersebut justru dihentikan.