Melantai di Bursa, Adhi Commuter Properti akan Lepas 2,22 Miliar saham

Nasionalismenews, Jakarta – PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) akan melakukan aksi penawaran umum perdana saham (initial public offering) atau IPO dengan harga saham sebesar Rp130 per saham. Dilansir dari prospektus ADCP, Rabu (16/2), sebelumnya perusahaan menerapkan harga penawaran awal sebesar Rp130-Rp200 per saham.

 

Dalam IPO kali ini ADCP melepas 2,22 miliar saham atau setara 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Sebelumnya, perseroan menawarkan 8,01 miliar saham atau 28,6 persen dari modal ditempatkan dan disetor.

 

Dengan harga saham yang telah ditetapkan, perseroan akan memperoleh dana sebesar Rp288.888.886 miliar dari IPO, jauh dari target awal sebesar Rp1.602.240.900.000. Perseroan juga mengadakan Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP_ sebanyak-banyaknya 444.444.400 saham atau sebesar 2,00% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan pada harga pelaksanaan yang akan ditentukan.

 

Perseroan juga resmi memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan dapat segera mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode ADCP.

 

“Kami memastikan saham IPO ADCP akan diminati investor seiring fundamental bisnis kami yang positif dengan potensi yang akan terus bertumbuh, mengingat konsep bisnis yang kami usung, yakni properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang menempel ke simpul-simpul transportasi publik khususnya kereta Light Rapid Transit (LRT) Jabodebek,” ujar Direktur Utama ADCP, Rizkan Firman dalam keterangannya dikutip dari Instagram adhicommuterproperti, Selasa (15/2).

 

Adapun penawaran umum ADCP mulai dari 16-21 Februari 2022. Kemudian tanggal penjatahan 21 Februari 2022, tanggal distribusi saham secara elektronik 22 Februari 2022, dan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia 23 Februari 2022.

Next Post

Tahun 2022 Waktu yang Tepat untuk Beli Kondominium

Thu Feb 17 , 2022
Nasionalismenews, Jakarta – Pasar kondominium di kawasan Central Business District (CBD) Jakarta masih mengalami tekanan pada semester II tahun 2021. Harga kondominium di kawasan ini tercatat mengalami penurunan hingga 5,1 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya. Research Advisor Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat dalam laporannya menuturkan, pelemahan terjadi pada submarket CBD […]

Lihat Juga

Chief Editor

Johny Watshon

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur

Quick Links