Anggota Polres Sorong Kota tega Bakar Istrinya diduga karena masalah Ekonomi

Jumat, 25 Juni 2021

NasionalismeNews_ Sorong- Bripka I Putu Susitana, anggota Polres Sorong Kota tega membakar istrinya sendiri, BD, pada hari Selasa (22/6). Akibat kejadian tersebut, BD tewas.

Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan mengungkapkan, motif pelaku membakar istrinya sendiri diduga karena masalah perekonomian. Sebab, lanjut dia, pelaku sempat bermaksud mengajukan pinjaman sebesar Rp350 juta.

“Iya permasalahan ekonomi. Yang bersangkutan bermaksud mengajukan pinjaman di bank. Namun saya tolak karena hutang pinjamannya sudah banyak. Penghasilannya tidak mencukupi juga mengajukan pinjaman lagi. Pengajuannya Rp350 juta. Kalau diapprove, gajinya tinggal Rp 1,4 juta. Ya kalau hidup di sini ya enggak cukup,” jelas Ary

Ary mengatakan, Bripka Putu meminjam uang tersebut untuk kebutuhannya dan untuk membuka usaha. Sebab, kata dia, pelaku sebelumnya sempat membuka kios.

“Kebutuhan keluarga. Dulunya kan istrinya kerja di logistik Polres Sorong Kota, setelah jadi istrinya dia, kemudian enggak kerja lagi. Kemungkinan juga mau buka usaha, karena sebelumnya mereka buka kios,” jelas dia.

Sebelum kejadian, kata Kapolres, pelaku tak pulang dan mengaku dinas. Namun hal itu dibantah oleh Kapolres, sebab menurut anggotanya, yang bersangkutan tidak dinas.

“Pagi-pagi pulang ke tempat tinggalnya, langsung cekcok dengan istrinya. Kemudian pelaku mengambil minyak di dapur. Minyak disiram ke istrinya dan pelaku membakarnya,” ungkap Ary.

Ary menyampaikan, korban tewas tak lama setelah kejadian. Atas kejadian tersebut, pelaku akan dilakukan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) alias dipecat.

“Apalagi masalah KDRT yang memang menjadi atensi. Dipastikan dipecat dan diproses hukum karena ada unsur pembunuhan berencana,” tegas dia.

Diduga Pengaruh Miras

Sementara itu, Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga pelaku yang membakar istrinya berada dalam pengaruh miras atau narkoba. Dia mengatakan cekcok bisa disebut sebagai pemicu.

“Untuk kelakuan agresif yang eksplosif semacam itu, saya acap mempertanyakan kemungkinan pelaku berada di bawah pengaruh miras atau narkoba. Jadi, cekcok ‘cuma’ pemicu saja,” terang dia saat dihubungi merdeka via pesan singkat, Kamis (24/6).

Jika dipicu masalah ekonomi, kata dia, hal itu yang membuat pelaku melakukan kekerasan dengan sedemikian ekstrem. Apalagi bisa sampai membakar rumah juga. Bisa semakin miskinlah si pelaku.

“Mungkin cekcok mulut sesaat dan reaksi IPS (pelaku) menjadi sangat di luar batas karena pengaruh narkoba. Plus di kantor juga sudah ada masalah. Dan tanggung jawab selaku ayah beranak lima,” tutur dia. (*)

Arden Daffa

Leave a Reply

Next Post

Sosialisasi Perpanjangan pemberlakuan Pembatasan Pencegahan Penyebaran Virus Corona Disease 2019

Mon Jun 28 , 2021
Senin, 28 Juni 2021 NasionalismeNews_Luwu Timur-Towuti, Instruksi Menteri dalam Negeri No.14 Tahun 2021,Mengenai Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 pada tingkat Desa dan Kelurahan,untuk mengendalikan penyebaran Virus Corona Disease 2019. Sosialisasi PencegahanMengenai Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat, melibatkan TNI,Polsek Towuti,Organisasi FKPPI […]

Lihat Juga

Chief Editor

Johny Watshon

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur

Quick Links