NasionalismeNews.com,Jakarta – Akademi Garudaku merupakan suatu akademi yang berfokus pada pengembangan soft skill bagi para atlit electronic sport, antara lain public speaking, nutrisi, kesehatan, personal branding, dan e-sport itu sendiri.
Electronic sport atau e-sport merupakan pertandingan olahraga antara 5 orang melawan 5 orang, yang tujuannya menghancurkan lawan. Terjadilah pertempuran dengan berbagai strategi, dalam durasi 15 menit sampai 20 menit.
Kepala Akademi Garudaku Robertus Aditya mengatakan, e-sport bisa dilakukan tidak menguras tenaga secara fisik tetapi kita memainkan pengambilan keputusan dan strategi untuk menghasilkan kemenangan. E-sport dilakukan secara beregu sehingga butuh teamwork dari anggota.
Yang menarik, ada banyak hal yang harus dilakukan bersama. Satu kesalahan kecil seorang anggota bisa mengakibatkan kekalahan pada sebuah tim. Itu yang membuat e-sport jadi menarik.
Sejak pandemi, banyak orang mengurungkan diri di rumah. Sejak itu makin banyak orang yang terjun ke dunia e-sport.
Akademi Garudaku terbuka untuk umum, mulai dari usia 13 tahun. Dulu, tidak ada atlit e-sport. Sekarang, banyak sekali orang bercita-cita menjadi ahli di e-sport. Di era digital, banyak remaja menyukai game, di mana mereka menyukai cabang olahraga tertentu.
Uniknya, gaming olahraga ini melahirkan prestasi non akademik si atlit. Dia yang berprestasi memperoleh beasiswa. Akademi Garudaku memberikan beasiswa itu. Sampai saat ini, beasiswa itu sudah mencapai Rp 3 miliar lebih.
“Kami telah bekerja sama dengan 9 sekolah, dan memberi total beasiswa sebesar Rp 3 miliar bagi para atlit berprestasi di bidang e-sport. Bahkan ada jurusan-jurusan yang dibuka untuk atlit e-sport, misalnya jurusan kedokteran,” ujar Robertus kepada awak media, saat menghadiri peluncuran Poco M5, di M Bloc Space, Jl. Panglima Polim, Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
“Yang menjadi perhatian kami, bagaimana pun juga mereka adalah atlit negara sehingga kita mesti bekali mereka dengan kemampuan agar mampu bersaing pada saat mereka pensiun. Bisa dibilang, e-sport kini menjadi sebuah profesi baru sekarang ini. E-sport kian menjamur, banyak sekali atlit itu didapuk menjadi brand ambassador e-sport,” ucap Robertus.
Dari data, e-sport di Indonesia, 70 % anggotanya berlatar jurusan IPA. Banyak siswa-siswi yang pintar justru terjun ke e-sport.
Suatu permainan (game) di kompetisi e-sport berlangsung kurang lebih 15 menit sampai 20 menit. Di situ terjadi kurang lebih 300 kali pengambilan keputusan, yang diperlukan dalam suatu permainan.
Akademi Garudaku Indonesia diminta menyiapkan fondasi bagi para remaja melalui pelatihan dan pembinaan sejak usia dini melalui program ekstra kurikuler pada kelas-kelas yang diberikan melalui Akademi Garudaku.
Banyak sekali kelas yang bisa diikuti, sifatnya online, dan bisa belajar banyak hal di situ. Misalnya, public speaking, casting, menjadi host dan MC. Itu semua diajarkan di Akademi Garudaku.