NasionalismeNews.com,Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan menambah jumlah kuota penerima bantuan pembiayaan perumahan melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada Tahun Anggaran (TA) 2023. Dimana dari TA 2022 sebanyak 200 ribu unit dan bertambah menjadi 220 ribu unit pada TA 2023
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Herry Trisaputra Zuna mengatakan, penambahan kuota bantuan subsidi perumahan FLPP juga akan diikuti dengan penambahan anggaran dari tahun 2022 sebesar Rp23 triliun menjadi Rp25,18 triliun.
“Program FLPP tahun 2023 akan disertai dengan program Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dengan jumlah sama 220.000 unit sebesar Rp0,89 triliun dan program Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebanyak 754.004 unit senilai Rp3,46 triliun,” ujar Herry dalam keterangan resmi, dilansir dari laman pu.go.id , Senin (5/9).
Pada tahun 2023 juga akan disalurkan program bantuan subsidi Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) senilai Rp4,64 triliun dari dana masyarakat untuk 54.924 unit. Sehingga total target pemberian bantuan subsidi perumahan di tahun 2023 sebanyak 274.924 unit senilai Rp34,17 triliun yang bersumber dari APBN sebesar Rp29,53 triliun dan dana masyarakat Rp4,64 triliun.
Sebagai informasi, hingga 31 Agustus 2022 program KPR FLPP telah mencapai 132.288 unit atau 66,14 persen dari target 200 ribu unit dengan penyerapan anggaran 63,91 persen atau sebesar Rp14,6 triliun dari Rp23 triliun.
Sedangkan Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) terealisasi 5.042 unit atau sebesar 69,23 persen dari target 7.283 unit dengan serapan anggaran Rp196,5 miliar atau 67,44 persen dari Rp291,4 miliar.
Fasilitas yang diberikan tersebut diharapkan dapat meningkatkan akses dan keterjangkauan, khususnya bagi masyarakat rendah (MBR) terhadap pembiayaan yang layak huni. Serta upaya mengatasi kekurangan perumahan ( backlog ), di mana pada tahun 2021 sebesar 12,7 juta dengan pertumbuhan penduduk setiap tahun 640.000