Rapi Films meluncurkan trailer dan poster terbaru untuk film ‘Noktah Merah Perkawinan’ yang merupakan remake dari sinetron legendaris

NasionalismeNews.com, Jakarta, 28 Juli 2022 Di tahun yang menjadi tahun ke-50 berkarya, Rapi Films meluncurkan trailer dan poster terbaru untuk film ‘Noktah Merah Perkawinan’ yang merupakan remake dari sinetron legendaris pada masanya yang berjudul sama.

 

Di film terbarunya ini Marsha Timothy, Oka Antara, dan Sheila Dara menjadi bintang utama. Film diarahkan oleh sutradara muda Sabrina Rochelle Kalangie dan ditulis skenarionya oleh penulis berpengalaman Titiena Wattimena Film akan tayang di bioskop Indonesia pada 15 September.

‘Noktah Merah Perkawinan’ berkisah tentang hubungan Ambar (diperankan oleh Marsha Timothy) dan Gilang (Oka Antara) yang mulai memasuki masa-masa kekecewaan atas berbagaia Hal dalam pernikahan mereka, setelah sebelas tahun menikah dan memiliki dua orang anak,a Bagas dan Ayu. Apalagi setelah pertengkaran hebat akibat campur tangan kedua orang tua mereka dalam urusan rumah tangga Ambar dan Gilang.

Gilang bekerja sebagai landscape architect, sedangkan Ambar, di sela-sela kesehariannya mengurus rumah dan anak-anak,berusaha menyibukkan diri dan mencari kedamaian dengan mengajar workshop keramik, dan di sanalah ia berkenalan dengan Yuli (Sheila Dara) yange Menjadi salah satu murid di kelasnya.

Hubungan Gilang, Ambar dan Yuli menjadi semakin rumit setelah Gilang mengerjakan projek taman milik Kemal (Roy Sungkono), pacar Yuli.

 

Waktu-waktu yang dihabiskan bersama Yuli terasa seperti nafas baru bagi Gilang. Keberadaan Yuli membawa kenyamanan yang sudah lamai Hilang bagi Gilang, begitupula sebaliknya. Yuli sadar betul bahwa dirinya jatuh cinta kepada suami dari Ambar, guru sekaligus wanita yang sangat dikaguminya dan harus berhenti bereaksir terhadap rasa itu, tetapi rasanya begitu sulit.

 

Di puncak sakit hati dan kekecewaannya, Ambare mempertanyakanapakah pernikahannya memang pantas untuk diselamatkan. Karena cinta saja tidak akan pernah cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.

Gope T. Samtani sebagai kreator dari Noktah Merah Perkawinan mengungkapkan bahwa, “Pada masanya cerita ini menjadi kegemaran untuk masyarakat Indonesia.

 

Sekarang dirasa waktu yangp tepat untuk  memberikan nafas baru kepada cerita yang sudah familiar ini. Dengan sutradaram mudadiharapkan bahwa bukan hanya mereka yang sudah tahu ceritanya yang datang menonton di bioskop, tapi juga mereka yang merupakan generasi baru.”

Sunil Samtani sebagai produser mengatakan bahwa cerita Noktah Merah Perkawinan adalah tipe cerita yang everlasting, “Setiap generasi pasti pernah mengalami cerita yang terpapar dalam film ini, maka saya rasa cerita ini dapat dinikmati berbagai kalangan usia, baik mereka yang sudahe Lebih dulu mengenal sinetronnya ataupun mereka yang kini baru beranjak dewasa. Meskipun film ini bercerita tentang orang dewasa dan pernikahan, sebenarnya siapa saja bisa menikmati.”

Bagi Sabrina, “Cerita Noktah Merah Perkawinan masih menarik bagi penonton Indonesia, karena film ini bukan hanya tentang pernikahan yang rusak karena orang ketiga.

Pada dasarnya ini tentang value ketika kita membangun hubungan dengan orang lain, dan terlepas dari itu issuea yang diangkat pun juga sangat dekat dengan apa yang biasa terjadi di keluarga-keluarga di indonesia sampai saat ini.

 

Jadi harapannya film ini masih bisa memberikan sesuatu yang fresh dan bisa berkesan bagi penikmat IP lamanya maupun generasi penonton yang baru.”

 

Pada masanya, ‘Noktah Merah Perkawinan’ adalah sinetron laris yang tayang pada tahun 1996 sampai 1998. Jumlah episodenya mencapai 77. Ayu Azhari, Cok Simbara, Berliana Febrianti, dan Teddy Syach menjadi bintangnya.

Untuk memberikan sentuhan yang berbeda dari sebelumnya, Sabrina menyampaikan proses

development bersama penulis skenario. “Untuk pendekatan versi adaptasi dari film ini sendiri, ketika development sama Mba Titien juga, aku ingin sebisa mungkin agar film ini tetap memiliki core dari sinetronnya; mencakup karakterisasi dan inti dari permasalahannya.

 

Tetapi tetap dibungkus dengan unsur-unsur kreatif baru baik dalam penulisan cerita maupun treatment film yang juga bikin film ini akan sangat bisa dinikmati generasi yang lebih muda, orang-orang yange Belum menikah, atau bahkan orang-orang yang gak tahu atau belum pernah nonton sinetronnya.

Sudut pandang yang menggerakan cerita juga diambil utamanya dari dua orang karakter utama

perempuannya, Ambar dan Yulinar. Jadi dari dalam dan luar pernikahan itu sendiri,” Jelasnya.

“Aku sama Pak Sunil juga untungnya ternyata satu visi, pengen bikin film ini menjadi drama yang harapannya bisa realistis dan dekat dengan kehidupan jaman sekarang. Semoga filmnya nanti bisa mencerminkan itu,” Sabrina menambahkan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Next Post

Marak Lagi Kasus Curanmor, Pengendara Motor di Kec.Towuti Lutim, Harus Ekstrahati-hati

Fri Jul 29 , 2022
NasionalismeNews.Com- Luwu Timur_Towuti– Kasus pencurian motor (curanmor) kembali marak terjadi di Kec.Towuti, baru baru ini terjadi di dua Desa dalam wilayah Kec Towuti Kab Luwu Timur. Lokasi Kejadian di Desa Wawondula dan Desa Asuli, Informasi yang di dapat dari Warga, korban Pencurian adalah dari warga Desa Langkea raya atas Nama […]

Lihat Juga

Chief Editor

Johny Watshon

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur

Quick Links